a a a a a a a
logo
BANNER Banner Header Home

REVIEWS

Review film Venom

Review film Venom
Sony. Comic book movie. Dua nama tersebut sudah menjadi bulan-bulanan netizen serta penggemar komik secara umum karena belum dapat menghasilkan film berbasis komik yang bagus. Yes, kita sedang membicarakan Spiderman.

Sony mengejutkan semua orang dengan menggarap film stand-alone Venom, sebuah karakter legendaris dari Marvel Universe yang belum pernah tersentuh oleh Marvel. Sementara Spiderman sudah dianggap menjadi bagian dari MCU yang kita kenal sekarang, Venom masih berada di luar semesta sinematik Marvel, setidaknya untuk saat ini.

Singkat cerita Venom menceritakan seorang jurnalis bernama Eddie Brock (Tom Hardy), yang menyelidiki Life Foundation,sebuah badan yang memiliki eksperimen mencurigakan yang dipimpin oleh Carlton Drake(Riz Ahmed). Suatu ketika, Eddie secara tidak sengaja terpapar oleh Symbiote, sebuah entitas asing yang ditemukan oleh Life Foundation dan akan dijadikan eksperimen untuk manusia.

Akibat infeksi dengan makhluk alien tersebut, Eddie memiliki kekuatan super namun juga mengubah sedikit demi sedikit perilakunya. Namun tidak berhenti sampai di situ, pemerintah dan Life Foundation mengejarnya untuk memanfaatkan kekuatan Symbiote. Mampukah Eddie bertahan dengan ‘kutukan’ baru yang ada di dalam dirinya?
Mari kita lihat review Venom selengkapnya...

POSITVES
Visual
Setengah film ini berisi adegan kejar-kejaran. Tapi sama sekali tidak membosankan, dan dieksekusi dengan sangat baik. Seluruh warna dan aspek visual film ini layak untuk masuk ke dalam standar film Marvel.

Venom

Venom di film ini mungkin adalah adaptasi Venom terbaik dari komik. Dengan badan monster namun sering menggelontorkan humor sarkas, persis seperti diambil dari buku komik. Detail Venom juga luar biasa, terutama saat sedang berinteraksi dengan Eddie Brock.

Action
Untuk film bertema komik, Venom terasa seperti film action. Adegan action bertempo cepat bisa ditemukkan di seluruh film.
NEGATIVES

Editing
Venom memiliki laju cerita yang cepat, sayangnya hal tersebut dapat membuat penonton kehilangan momentum. Meskipun durasi film yang cukup panjang, sekitar 2 jam, tidak banyak momen saat para aktor dan aktris menunjukkan kemahiran akting mereka lewat ekspresi wajah, tubuh ataupun komentar.

Tanggung
Rating PG 13 membuat Venom seperti tidak dapat mengeluarkan kemampuan maksimalnya. Tampaknya sutradara dan produser, atau lebih tepatnya studio film takut mengambil resiko menggunakan rating R, sebuah langkah berani yang dilakukan Deadpool (dan sukses besar). Venom di komik adalah sebuah karakter kejam tanpa ampun, namun di film ini Venom terasa seperti villain biasa saja.

Story
Cerita yang terkesan standar, tanpa kejutan yang berarti. Tapi mungkin saja masih ada kejutan menanti untuk Venom, sebuah sekuel mungkin??

KESIMPULAN
Sejujurnya Venom tidak mengecewakan. Namun untuk penggemar komik Venom, mungkin jawabannya ya. Venom di film ini terlalu ‘aman’ untuk sebuah karakter anti hero . Ia seharusnya lebih brutal dan kejam layaknya seorang monster alien dari planet lain. Editing loncat-loncat dan cepat juga membuat Venom kurang bisa dinikmati secara ‘nyantai’.

Untuk beberapa orang, CGI Venom termasuk otminus, tapi sejujurnya CGI di fillm ini cukup oke dan masih dalam standar film Marvel. Masalah terbesar film ini adalah banyaknya aktor dan aktris bintang yang potensinya terhalang oleh naskah yang kurang ok.

Namun begitu, bolehlah Venom ini menjadi film pertama dalam franchise ini. Semoga Venom dapat membangun dan memberi jalan untuk lebih banyak lagi aksi Venom di masa depan. Oya beberapa ending scene (!) di akhir film ini cukup menarik dan bakal membuat penggemar komik antusias.

rating
7/10
COMMENTS

Relatest News

Satu Jam

Satu Jam

Sir Bobby Charlton

Sir Bobby Charlton

Ego

Ego