a a a a a a a
logo
BANNER Banner Header Home

REVIEWS

Review Film Passenger (2016)

Review Film Passenger (2016)
Film Passengers ini menceritakan tentang perjalanan sebuah koloni manusia menuju planet baru yang akan menjadi tempat tinggal generasi berikutnya. Perjalanan ini memakan waktu 120 tahun, dan para penumpangnya secara otomatis akan mengalami hibernasi. Namun kesalahan terjadi dan dua orang terbangun lebih awal 90 tahun. Apa yang terjadi, hanya dua orang menunggu selama 30 tahun?

Bintang utama film ini adalah Jennifer Lawrence dan Chris Pratt. Namun keduanya memiliki tugas yang berat karena harus membawa alur film ini, tanpa aktor yang lain. Ya, sebagian besar film ini hanya diisi oleh mereka berdua. Film ini seperti gabungan antara Cast Away dengan Sunshine.Walaupun begitu ada beberapa hal yang menjadi perhatian di film ini.

Positives

Chris Pratt
Peran Chris Pratt cukup fundamental dalam membawa sebagian film ini. Hanya ditemani sebuah robot android serta berbagai fasilitas. Cukup menarik melihatnya mengeksplorasi berbagai hal yang dilakukan sendirian. Masih tampil humoris namun tidak sebanyak Guardian... karena tuntutan karakter. Secara keseluruhan Chris lah yang membuat film ini dapat ditonton.

Chris and Jen Interaction
Interaksi keduanya juga menambah bumbu dalam film ini, terutama dari sisi romantis. Chemistry keduanya dapat terlihat cukup baik, seperti jugayang terlihat dalam dunia nyata. Di sini terlihat karakter yang diperankan Jen cukup serupa dengan sifatnya sehari-hari yang kocak serta ceplas-ceplos. Sebagai hasilnya hubungan antara keduanya terlihat cukup natural.

Negatives
Karakter Jen kurang di eksplor
Sayangnya karakter Jennifer Lawrence tampak kurang tereksplor, bahkan saat ketika mereka sedang menunjukan romantisme. Ia terasa hanya seperti tempelan semata. Bukan karena aktingnya yang buruk, hanya kontribusinya dalam cerita tampaknya masih bisa digali, tidak hanya semata menjadi pasangan romantis Chris.

Kurang action
Ketika film ini sampai di bagian yang mengharuskan Chris serta Jen menjadi penyelamat koloni tersebut, action nya terasa kurang ‘nendang.’ Mungkin ini ada hubungannya dengan sang sutradara yang sebelumnya membuat film yang lebih bertema drama.
Harusnya dengan tambahan action mmbuat film ini semakin menyenangkan untuk dilihat, nyatanya beberapa adegan action seperti kurang mengangkat seluruh konsep film. Memang tidak mudah untuk menggabungkan romance, action, serta science fiction dalam sebuah film yang tidak sampai dua jam ini.


Kesimpulan
Sebenarnya film ini masih dapat menjadi lebih menyenangkan untuk ditonton jika kita melihat beberapa pengembangan pada karakternya. Walaupun memiliki adegan aksi namun tampak seperti kurang greget.
Film ini masih dapat memancing perhatian sampai setengah bagian, sayangnya kemudian film ini terasa sangat lama, dan tidak mampu mempertahankan perhatian penonton seperti Cast Away atau All Is Lost misalnya. Namun jika Anda penggemar tema isolasi serta menyukai cerita tentang filosofi moral manusia dan juga tema fiksi ilmiah, film ini masih menyenangkan untuk ditonton.

6/10
COMMENTS

Relatest News

Satu Jam

Satu Jam

Sir Bobby Charlton

Sir Bobby Charlton

Ego

Ego