Seorang lelaki memiliki anjing doberman yang bagus sekali. Dia memelihara anjing ras yang mahal ini dengan teliti dan sepenuh hati. Setiap hari anjing itu diberikan vitamin. Agar tidak memberontak, dia mengempit tubuh doberman itu dengan kedua pahanya yang kuat, membuka moncong anjing itu dengan tangan, lantas menyendok kan vitamin. Ketika anjing itu semakin besar dan kuat, acara memberikan vitamin jadi perjuangan setiap hari. Suatu hari, anjing itu memberontak hebat dan berhasil lepas. Lelaki itu jatuh terjengkang, sendok berisi vitamin terlempar ke udara dan isinya berceceran di lantai. Heran nya, si doberman menghampiri cairan vitamin itu dan menjilatinya dengan sukacita…!
Lelaki itu tiba-tiba dapat pencerahan. Ternyata, yang ditolak oleh doberman itu bukanlah vitamin nya, melainkan caranya.
Itu adalah sebuah cerita yang pernah ditulis di buku Anthony De Mello beberapa waktu yang lalu. Kisah ini, membuat kita merenungkan diri, kenapa saat kita remaja dulu, kadang kita memberontak terhadap orang tua kita. Sebenarnya yang ditolak bukanlah saran dan nasihatnya, melainkan “cara” penyampaiannya, mewajibkan dengan nada memaksa dan pakai kekuasaan untuk menekan. Seringkali pakai acara mengomel dan menuduh macam-macam seperti, “kamu ini kalau di kasih tahu, selalu nolak dulu! Keras kepala! Semakin keras, semakin menolak kita memberontak. Ada kalanya orang tua kita ngomel “kamu ini kalau dikasih tahu orang lain kok nurut! Kalau orang tua yang ngomong kok membantah?”
Saat itulah kita tersadar. Ah ya… om atau tante itu ngomong dengan cara simpatik. Mengajak kita diskusi seperti orang yang setara. Dia tidak memaksa. Dia hanya mengajak bicara secara rasional dan rileks. Dan kita melihat bahwa usulan nya masuk akal. Lalu kita setuju begitu saja. Ternyata kisah anjing dan vitamin nya membuat kita sadar: sebenarnya yang kita tolak adalah caranya. Bukan saran dan nasihat nya..
Usia remaja, secara alamiah, adalah usia di mana anak mulai membangun jati dirinya sendiri.
Mereka kurang suka disuruh-suruh lagi, karena memang sudah waktunya bagi mereka untuk mengembangkan inisiatif, berlatih memiliki kehendak sendiri dan menentukan sendiri apa yang baik dan buruk baginya. Fungsi orang tua berubah menjadi pendamping dan konsultan untuk anak-anaknya.
# Kepada para orang tua, jika remaja anda mulai membantah dengan sengit dan memberontak.. mungkin inilah saatnya anda mengubah “cara” anda berkomunikasi.. Selamat mencoba.