Sebuah akar tidak akan bertanya, “kapan aku menjadi daun yang hijau atau bunga yang indah?” Mengapa? Karena akar adalah tonggak utama sebuah pohon meski tidak terlihat. Sebuah akar tidak pernah menonjolkan dirinya. Demikianlah akar tidak pernah mendapatkan pujian, sekalipun akar terus bekerja dan mengabdikan diri demi batang, daun, bunga dan buah. Akarlah pokok kehidupan sebuah pohon. Tanpa adanya akar, maka tidak akan ada batang yang kokoh, dahan yang rindang, daun yang hijau, bunga yang indah ataupun buah yang manis. Akar bekerja tanpa pamrih, tanpa menuntut pengakuan. Akar berada dalam tanah, tempat yang paling rendah. Pada akhirnya batang, bunga, daun dan bagian pohon yang lain akan sadar, bahwa selama ini mereka bisa ada, adalah atas kerja keras akar. Demikian juga dengan dunia kerja kita, ada orang-orang yang berfungsi sebagai batang, ranting, daun dan buah yang jelas tampak terlihat. Hal-hal yang baik dan keindahan mereka tentu menghadirkan pujian dari orang-orang yang menikmatinya. Tapi ada orang-orang yang bekerja di balik layar, tidak terlihat, tidak ada pujian, karena memang ia tidak pernah menonjolkan dirinya. Betapa bermaknanya hidup kita ketika kita memiliki prinsip kerja seperti sebuah akar. Dimanapun posisi kita, tanggung jawab kita, biarlah kita mengerjakan tugas kita dengan segenap hati dan sekuat tenaga, sekalipun tidak ada seorang pun yang melihatnya.
# Prinsip kerja seperti inilah yang akan mendatangkan kebahagiaan, sukacita dan kedamaian hati.