Seorang pria diminta mengecat sebuah perahu. Ia pun mengecat perahu tersebut dengan warna yang sesuai dengan pesanan pemiliknya. Saat mengecat ia menemukan sebuah lubang kecil di lambung perahu, dan menambalnya diam-diam. Begitu selesai mengecat, ia terima upahnya dan pergi.
Tak lama berselang, pemilik perahu menemui lagi pria tersebut dan memberinya cek yang nilainya sungguh fantastis. Si tukang cat terkejut dan berkata, “Anda sudah membayar upah saya, Tuan!”
“Tapi ini bukan upah untuk mengecat, ini karena anda sudah menambal satu lubang di lambung perahu.”, kata pemilik perahu.
“Ah! Itu kan cuma hal kecil… Anda tidak perlu memberi saya uang sebanyak ini untuk pekerjaan sekecil itu.”
“Mungkin anda tidak mengerti, biar saya jelaskan. Saat saya minta anda mengecat kapal itu, saya lupa memberi tahu tentang lubang tersebut. Ketika cat perahu sudah kering, anak-anak saya langsung pergi memancing dengan naik perahu itu. Mereka tidak tahu tentang lubang itu, sementara saya tidak berada di rumah saat mereka pergi. Ketika saya pulang dan menyadari mereka telah membawa perahu itu pergi, saya jadi sangat khawatir karena saya tahu kalau perahu itu bocor. Alangkah leganya saya ketika melihat mereka semua pulang dengan selamat. Lalu saya mendapati bahwa anda telah menambal lambung kapal yang bocor itu. Anda telah menyelamatkan anak-anak saya! Yang sudah anda lakukan bukan hal kecil karena itu telah menyelamatkan nyawa orang lain. Sesungguhnya saya tidak punya cukup uang untuk membayar kebaikanmu itu…!”
# Teruslah perbaiki setiap “lubang” yang anda temukan, anda tidak akan pernah tahu kapan bantuan anda akan bermanfaat… dan mungkin saja kebaikan yang telah anda lakukan selama ini yang tanpa anda sadari telah menyelamatkan orang atau makhluk lain.
“As we work to create light for others, we naturally light our own way.” – Mary Anne Radmacher