a a a a a a a
logo
BANNER Banner Header Home

LIFE INSPIRATION

Mangkuk Mie dan Telur

Mangkuk Mie dan Telur
Ketika saya masih kecil, saya sangat egois, selalu mengambil yang terbaik untuk diri saya sendiri. Perlahan-lahan, semua orang meninggalkan saya dan saya tidak punya teman. Saya tidak berpikir itu salah saya tetapi saya mengkritik dan menyalahkan orang lain. Ayah saya memberi saya 3 kalimat untuk membantu saya dalam hidup nanti. Suatu hari, ayah saya memasak 2 mangkuk mie dan meletakkan 2 mangkuk diatas meja. Satu mangkuk hadir dengan satu telur di bagian atas mie dan mangkuk lainnya tidak memiliki telur diatasnya.

Ayah berkata; “Anakku, silahkan kamu pilih, mangkuk mana yang kamu inginkan.”

Telur sangat sulit didapatkan saat itu! Hanya bisa makan telur selama festival atau tahun baru. Tentu saja saya memilih mangkuk dengan telur. Saat kami mulai makan. Saya mengucapkan selamat kepada diri saya sendiri atas pilihan dan keputusan bijak yang saya lakukan dan mendapatkan telur itu. Lalu saya terkejut ketika ayahku makan mie, ada dua telur dibawah mangkuknya, tersembunyi dibagian bawah mie! Saya sangat menyesal! Dan memarahi diriku sendiri karena terlalu terburu-buru dalam keputusanku. Ayah saya tersenyum dan iba kepada saya,

“Anakku kamu harus ingat apa yang dilihat matamu mungkin tidak benar. Jika kamu berniat mengambil keuntungan dari orang-orang, kamu akan berakhir dengan kekalahan!”

Keesokkan harinya, ayah saya kembali memasak 2 mangkuk mie; satu mangkuk dengan telur diatasnya dan mangkuk mie lainnya tanpa telur diatasnya. Sekali lagi, dia meletakkan dua mangkuk diatas meja dan berkata kepada saya; “Anakku, silahkan kamu pilih, mangkuk mana yang kamu inginkan?” “Kali ini saya lebih pintar, saya memilih mangkuk tanpa telur diatasnya. Yang mengejutkan saya, saat saya memisahkan mie diatas, tidak ada satupun telur didasar mangkuk! Sekali lagi ayah saya tersenyum dan berkata kepada saya:

“Anakku, kamu tidak harus selalu bergantung pada pengalaman karena kadang-kadang hidup dapat mengecohmu atau menipu kamu. Tetapi kamu tidak boleh terlalu jengkel atau bersedih, ini hanya memperlakukan sebagai pengetahuan yang kamu dapat sebagai proses pembelajaranmu. Dan kamu tidak akan mendapatkan pelajaran semacam ini dari buku teks.”

Hari ketiga, ayah saya memasak lagi 2 mangkuk mie, satu mangkuk dengan telur diatas dan mangkuk lainnya tanpa telur diatasnya. Dia meletakkan 2 mangkuk diatas meja dan kembali berkata kepada saya: “Anakku, silahkan kamu pilih, mangkuk mana yang kamu inginkan?”

Kali ini, aku memberi tahu ayahku, “Ayah, kamu pilih dulu. Ayah adalah kepala keluarga dan berkontribusi paling banyak kepada keluarga.” Ayah saya tidak menolak dan memilih mangkuk dengan satu telur diatasnya. Saat saya memakan semangkuk mie saya, di hati saya berkata; “pasti tidak ada telur di dalam mangkuk.” Yang mengejutkan saya, ada dua telur di dasar mangkuk. Ayah saya tersenyum kepada saya dengan cinta di matanya,

“Anakku, kamu harus ingat! Ketika kamu berpikir untuk kebaikkan orang lain, maka hal-hal baik akan selalu terjadi pada dirimu!”

Saya selalu ingat 3 kalimat nasehat ayah saya dan hidup dengan melakukan sesuai nasehatnya. Dan saya meyakini nasehat ayah saya adalah benar dan bisa membawa saya sukses dalam menjalani hidup saya.
COMMENTS

Relatest News

Satu Jam

Satu Jam

Sir Bobby Charlton

Sir Bobby Charlton

Ego

Ego