a a a a a a a
logo
BANNER Banner Header Home

LIFE INSPIRATION

Kasar vs Lembut

Kasar vs Lembut
Suatu hari seorang tukang kayu yang buta huruf menerima sepucuk surat. Karena ia buta huruf, maka ia tergesa-gesa menuju ke penjual daging kenalannya yang punya watak keras untuk diminta tolong membacakan surat tersebut. “Ini surat dari putramu… Begini bunyinya: Ayah, aku sakit dan tidak punya uang sepeserpun, tolong kirimkan aku sejumlah uang sesegera mungkin”. Surat dibacakan dengan keras dan kasar oleh si tukang daging.

Tukang kayu menjadi marah, ia berkata: “Dasar anak tak tahu diri! Memangnya dia siapa memerintah aku, ayahnya? Jangan kira aku akan mengirimi dia sepeserpun”.
Dalam kemarahannya ia kembali ke rumah, tapi di perjalanannya ia bertemu sahabatnya, seorang penjahit yang bersuara lembut. Iapun bercerita tentang surat yang tadi, “Coba kau lihat sendiri surat putraku ini”.

Penjahit itu lalu membaca surat itu dengan suaranya yang lembut…, tenang dan jelas. Tiba-tiba surat itu berbunyi sangat lain, si tukang kayu itupun menjadi sedih. “Oh anakku malang… ia pasti sangat menderita, lebih baik aku segera mengirimnya uang sekarang juga”.

Bila kita renungkan, konflik yang terjadi antara pasangan…,sahabat…,rekan kerja…, sering bukan karena ada masalah besar dan rumit yang tidak bisa dipecahkan, namun karena kita tidak dapat mengatur cara kita menyampaikannya. Terutama saat kita tidak setuju, lalu menyampaikannya dengan sikap lebih sabar…,ramah…, lembut…, maka yang mendengarnya akan mudah menerima dan tidak akan terjadi pertentangan. Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan amarah.

# Pesan yang disampaikan sangat tergantung pada cara penyampaiannya…
COMMENTS

Relatest News

Satu Jam

Satu Jam

Sir Bobby Charlton

Sir Bobby Charlton

Ego

Ego