Tanggal 28 april lalu, situs resmi Telkomsel berhasil diretas oleh salah seorang hacker. Dalam tulisanya di situs Telkomsel tersebut sang hacker menyuarakan kekesalanya yang dilatarbelakangi oleh mahalnya paket internet dari Telkomsel. Menurutnya paket internet dari Telkomsel sangatlah mahal yang anehnya justru banyak juga yang beranggapan demikian.
Menanggapi hal tersebut Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati sebagaimana dikutip di CNN Indonesia.com, neyatakan berterimakasih kepada masyarakat yang telah menyalurkan aspirasinya kepada Telkomsel, meskipun cara yang digunakan tidak sopan menurutnya.
Perihal mahalnya paket internet dari Telkomsel, Aditya Irawati menjelaskan bahwa Telkomsel telah membangun sekitar 25.000 BTS baru pada tahun 2016, di mana 92 persen di antaranya merupakan BTS 3G/4G. Tentu hal ini ditujukan untuk memberikan layanan internet yang lebih baik dan cepat bagi para pengguna. “85 juta pelanggan kami adalah pengguna aktif internet di jaringan 3G dan 4G. Di tambah lagi, kini Telkomsel sudah aktif di 95 persen wilayah Indonesia. Dan sekitar 500 ibu kota sudah mendukung sinyal 4G sehingga kebutuhan bandwith dan akses internet menjadi lebih banyak. Dan untuk mengimbangi hal itu tentu ada biaya operasional seperti pembelian peralatan guna menjaga kestabilan internet” tambah Aditia Irawati
Sehingga dapat digarisbawahi bahwa mahalnya tarif Internet dari telkomsel ini dikarenakan tingginya biaya operasional penunjang guna memberikan pelayanan yang masikmal kepada penggunanya. Tidak dipungkiri memang kesetabilan sinyal telkomsel saat ini memang yang terbaik dan mampu menjangkau hingga pelosok daerah.
Namun kiranya aspirasi dari hacker, dan masyarakat ini tentunya menjadi sebuah saran dan kritik kepada telkomsel agar lebih baik kedepanya. Mengingat telkomsel sebagai bagian dari perusahaan negara seharusnya memberikan akses kepada seluruh masyarakat terutama perihal harga yang terjangkau untuk semua kalangan.