Tahun ini cukup banyak inovasi yang terjadi di dunia mobil. Selain mobil terbang serta mobil listrik, kini konsep autonomous car atau mobil dengan autopilot yang bisa mengemudi sendiri juga marak. Meskipun banyak startup serta beberapa pabrikan ternama mencoba teknologi baru ini, seberapa amankah teknologi ini?
Autonomous driving dikembangkan sebagai salah satu cara untuk mengurangi kemacetan serta kecelakaan, yang paling banyak disumbang oleh kesalahan manusia alias human error. Teknologi ini menggunakan berbagai macam sensor hingga kamera untuk mendeteksi berbagai halangan serta gangguan di jalan.
Mobil semacam ini tentu saja masih dalam tahap uji coba, dan masih terus dikembangkan. Tapi perusahaan otomotif seperti Nissan serta Toyota tampak serius dengan berbagai mobil uji cobanya. VW pun sempat menawarkan konsep van dengan teknologi self driving tersebut. Kabar terbaru datang dari raksasa IT Amerika, Apple Inc yang ikut mengembangkan teknologi mobil autonomous tersebut. Bahkan Google sekalipun juga memiliki pengembangan teknologi autonomous car yang bernama Waymo.
Meskipun sudah banyak pengembangan serta uji coba yang berhasil, tingkat keberhasilan kendaraan semacam ini masih dipertanyakan. Kasus yang masih segar adalah tabrakan dari autonomous car milik Uber. Untungnya tidak ada korban jiwa namun menjadi bukti bahwa teknologi ini belum sepenuhnya berhasil.
Tidak menutup kemungkinan jika nantinya teknologi seperti ini dapat menjadi andalan di masa depan. Tapi tampaknya hal itu masih akan memakan waktu cukup lama sampai teknologi ini bisa diterapkan.
Jika mau jujur, pengembangan teknologi ini hanya terkesan sebagai tren saja di kalangan para produsen otomotif. Seperti tren mobil elektrik yang sempat ramai. Untungnya hal tersebut menyebabkan pasar mobil elektrik yang semakin kompetitif, setelah sebelumnya didominasi oleh Tesla.
Indonesia masih jauh untuk urusan mobil autonomous. Namun siapa tahu ada individu-individu cerdas yang akan membuat teknologi ini. Untuk sementara, mari kita tunggu dulu teknologi plug in hybrid atau full electric menjadi lebih murah dan ramah untuk masyarakat Indonesia.