Menjelang program LCEV yang semakin dekat, Nissan Indonesia ternyata sudah punya jurus untuk menghadapi regulasi baru yang sudah ditetapkan pemerintah.

Insentif untuk mobil LCEV juga lumayan, antara lain diskon pajak yang cukup besar. Nissan sudah punya teknologi E-Power yang dimiliki Nissan Note. Mesin hibrida ini dapat melakukan charge pada batre mesin elektriknya selagi mesin bensin berjalan. Teknologi ini memungkinkan Note tidak perlu melakukan plug in untuk mengisi baterai. Teknologi ini tampak cocok untuk Indonesia yang belum memiliki fasilitas untuk charge baterai.

Teknologi E-Power juga menurut klaim Nissan mampu menghasilkan konsumsi bahan bakar hingga 34km/L. Sebuah klaim yang cukup fantastis. Nissan Indonesia menyatakan siap dengan model elektriknya yang akan diluncurkan, namun tidak memberi lebih lanjut model apakah yang akan dijual, bisa jadi Nissan Note versi lokal.

Berarti Nissan akan jadi pabrikan yang memiliki kendaraan hybrid, setelah Suzuki, dan Honda. BMW juga sudah memiliki i8 dan Toyota juga mempunyai kendaraan hybrid untuk segmen premium. Sudah siapkah pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur untuk agar lebih ramah mobil elektrik? Walaupun agak terlambat, setidaknya Indonesia ikut berkontribusi untuk pengurangan emisi gas rumah kaca.

COMMENTS