Setelah memulai
phase 3 dengan
Captain America: Civil War yang menampilkan belasan
superhero, Marvel kembali merilis film dengan
origin story, Doctor Strange.
Benedict Cumberbatch berperan sebagai Stephen Strange, seorang dokter brilian tapi sombong. Strange mengalami kecelakaan yang membuatnya terpaksa berkelana ke Kamar-Taj untuk mencoba menyembuhkan tangannya. Di tempat itulah dia mengenal dunia sihir untuk pertama kalinya. Strange tidak hanya belajar sihir dari Ancient One (Tilda Swinton), Mordo (Chiwetel Ejiofor) dan Wong (Benedict Wong), tapi dia juga pelan-pelan mulai berubah menjadi lebih rendah hati. Strange juga harus menghadapi Kaecilius (Mads Mikkelsen) yang mencuri ilmu terlarang yang akan digunakan untuk memanggil Dormammu, penguasa
Dark Dimension.
PositivesImpressive VisualDoctor Strange menampilkan banyak visual yang berbeda dari film Marvel sebelumnya. Contohnya adalah saat Strange pertama kalinya melihat sihir dan saat Strange dan Mordo bertarung menghadapi Kaecilius dan anak buahnya di dunia cermin. Sang sutradara, Scott Derrickson sukses memperkenalkan dunia sihir di
Marvel Cinematic Universe dengan visual yang unik dan impresif.
Strong CastSalah satu dari kelebihan Marvel adalah mereka mampu memilih para aktor dan aktris yang cocok untuk memerankan karakter-karakter mereka, dan kali ini Marvel kembali sukses melakukannya. Setelah Robert Downey Jr., Chris Evans, Chris Hemsworth, Chris Pratt dan lain-lain, sekarang giliran Benedict Cumberbatch yang sukses membuat karakter yang tidak begitu dikenal menjadi terkenal. Cumberbatch sendiri sudah merupakan aktor top sebelum berperan sebagai Doctor Strange, dia sudah banyak tampil di film dan TV seri terkenal. Pemilihan Cumberbatch sendiri diperkirakan karena Marvel butuh pengganti Robert Downey Jr. sebagai
the main man of the MCU.
Para pemeran pendukung seperti Chiwetel Ejiofor, Rachel McAdams, Benedict Wong, Mads Mikkelsen dan Tilda Swinton tampil baik walaupun mereka tidak mendapatkan
screentime yang cukup banyak.
Simple but FunFilm-film Marvel memang sudah dikenal sebagai film superhero yang lebih fun dan santai dibanding film-film superhero dari studio-studio lainnya.
Doctor Strange pun punya
tone yang tidak jauh berbeda dari film-film MCU sebelumnya. Film ini sendiri sangat
straightforward dalam menceritakan perjalanan kisah Strange dari dokter arogan menjadi ahli sihir yang rendah hati. Memang kisah Strange sangat mirip dengan kisah Tony Stark di
Iron Man, hanya bedanya Strange menggunakan sihir sedangkan Stark menggunakan teknologi.
Jokes di film ini juga cukup dalam hal jumlah dan tingkat kelucuannya. Marvel terkadang suka berlebihan dalam memberikan jumlah
jokes di satu film, contoh:
Iron Man 3. Untungnya kali ini Marvel memberikan dosis yang tepat dalam jumlah
jokes.
Important Mid and After-CreditsSalah satu hal yang paling ditunggu di semua film Marvel adalah
mid dan
after-credits. Marvel sering memberikan
mid dan
after-credits. yang hanya merupakan
jokes atau
easter egg. Tapi kali ini kita mendapatkan
mid dan
after-credits yang
actually akan berpengaruh penting untuk film sekuel
Doctor Strange dan
Thor: Ragnarok. Menggunakan
mid dan
after-credits sebagai
teaser untuk film-film masa depan adalah keputusan yang tepat.
NegativesDisappointing Villain(s)Salah satu kritik yang paling sering ditujukan untuk MCU adalah minimnya
villain-villain yang memorable. Sayangnya Kaecilius tidak mampu mengubah pandangan itu. Fokus Marvel dalam membangun karakter superhero mereka berimbas ke kurangnya
characterization dan
development para
villain mereka. Motif Kaecilius yang tidak jelas kenapa dia menginginkan kehidupan abadi membuatnya hanya menjadi
villain standar. Kaecilius akan dikenang sebagai salah satu
villain terburuk di MCU selain Ronan dan Malekith.
Big bad Dormammu akan dibahas di poin negatif berikutnya.
Final Battle is a Big LetdownSetelah
build-up yang panjang dan bagus, resolusi
final battle nya ternyata sangat mengecewakan. Resolusi
final battle di film ini mengingatkan saya akan resolusi di film
Guardians of the Galaxy. Saat para superhero harus menghadapi musuh yang sangat kuat dan tampaknya tidak bisa dikalahkan, mereka terpaksa harus menggunakan cara aneh nan lucu untuk mengalahkan musuhnya. Dormammu yang sudah digadang-gadang sebagai
villain super kuat dan super jahat, ternyata dengan mudahnya dikelabui oleh manusia yang belum lama bisa sihir. Mungkin banyak orang yang menganggap langkah ini sebagai langkah pintar dan tidak umum, hanya saja langkah ini
undermines the villain so much. Tapi Dormammu cukup beruntung karena mungkin masih bisa diselamatkan di film MCU selanjutnya, tidak seperti Ronan.
Love InterestSatu hal lagi di MCU yang sering dikritik adalah minimnya
love interest yang menarik. MCU sendiri cukup
hit and miss dalam hal
love interest. Peggy Carter dan Pepper Potts adalah contoh sukses, sedangkan Agent 13, Black Widow – Hulk dan Jane Foster
(The Worst) adalah contoh gagal. Karakter Christine Palmer sendiri cukup menarik karena dia adalah sosok wanita independen dan kuat yang tidak butuh ditolong oleh Strange. Rachel McAdams pun cukup baik dalam memerankannya. Hanya saja minimnya
screentime dan
character development yang menjadi masalah. Bahkan Palmer sudah tidak terlihat sejak
Act 2 berakhir, hasilnya di akhir film karakter ini hanya menjadi
afterthought.
OverallDoctor Strange is a simple and fun film. Cumberbatch menunjukkan kalau dia bisa menjadi pilar MCU di masa depan. Bagi para pencinta film Marvel, film ini tidak akan mengecewakan anda. Hanya saja kelemahan-kelemahan film Marvel sebelumnya juga banyak muncul.
Score: 7/10