Memilih hal yang “terbaik” adalah wajar dan manusiawi, namun ketika kita tidak mendapatkan “cangkir” yang bagus perasaan kita mulai terganggu. Kita secara otomatis melihat cangkir yang dipegang orang lain dan mulai membandingkannya. Pikiran kita terfokus pada cangkir, padahal yang kita “nikmati” bukanlah cangkirnya, melainkan kopinya.
Hidup kita seperti kopi, sedangkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan dan materi yang kita miliki. Jangan pernah membiarkan “cangkir” mempengaruhi kopi yang kita “nikmati”. Cangkir bukanlah yang utama, kualitas “kopi” itulah yang terpenting. Jangan berpikir bahwa materi yang melimpah, karier yang bagus, dan pekerjaan maupun usaha yang mapan merupakan “jaminan” kebahagiaan, itu konsep yang keliru.
Kualitas hidup ditentukan oleh apa yang ada di dalam, bukan apa yang kelihatan dari luar. Apa gunanya kita memiliki segalanya, namun kita tidak merasakan damai, sukacita dan kebahagiaan di dalam kehidupan kita?
Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya. Tapi seberapa bagus kualitas kopinya. “Cangkir” hanyalah alat untuk memegang dan mengisi kehidupan kita. Jangan sampai terjadi kita seperti menikmati kopi basi yang disajikan di sebuah cangkir kristal yang mewah dan mahal. Sadarilah jika kehidupan kita ini jauh lebih “penting” dibanding harta duniawi kita.