a a a a a a a
BANNER Banner Header Home
LIFE INSPIRATION

Bank Waktu

Bank Waktu
Seorang mahasiswa yang berkuliah di Swiss menulis: Saat belajar di Swiss, saya menyewa rumah di dekat kampus. Pemilik rumah itu bernama Kristina, dia merupakan wanita single berusia 67 tahun yang bekerja sebagai guru di sekolah menengah sebelum pensiun. Uang pensiun Swiss sudah lebih dari cukup sehingga sebenarnya ia tidak perlu khawatir tentang makanan dan tempat tinggal di masa pensiunnya. Namun, ternyata dia masih bekerja untuk merawat seorang pria sebatang kara berusia 87 tahun. Saya penasaran dan bertanya apakah dia masih bekerja untuk menambah penghasilan. Jawabannya mengejutkan saya: “Saya tidak bekerja untuk uang, tetapi saya menabung waktu saya di “Bank Waktu”, dan ketika saya sudah tidak mampu bergerak di hari tua saya, saya dapat mengambilnya.” Saat pertama kali saya mendengar tentang konsep “Bank Waktu” ini, saya sangat penasaran dan bertanya lebih jauh kepada sang pemilik rumah.

“Bank Waktu” merupakan program pensiun hari tua yang dikembangkan oleh Kementerian Keamanan Sosial Federal Swiss. Orang-orang menyimpan “waktu” untuk merawat orang tua saat mereka masih muda, dan ketika mereka tua, jatuh sakit atau membutuhkan perawatan, mereka dapat menarik “simpanan”nya. Pelamar harus dalam keadaan sehat, pandai berkomunikasi dan penuh kasih sayang. Setiap hari mereka harus merawat orang tua yang membutuhkan bantuan. Jam layanan mereka akan disimpan ke dalam “rekening waktu” pribadi dari sistem jaminan sosial. Dia pergi bekerja dua kali seminggu, menghabiskan dua jam setiap kali membantu orang tua, berbelanja, membersihkan kamar, mengajak mereka berjemur, hingga mengobrol dengan mereka. Menurut perjanjian, setelah satu tahun masa pengabdiannya, “Bank Waktu” akan menghitung periode agregat waktu bekerjanya dan akan menerbitkan “kartu bank waktu”. Sehingga ketika dia membutuhkan seseorang untuk merawatnya, dia dapat menggunakan “kartu bank waktu” untuk menarik “bunga waktu”. Setelah verifikasi yang tepat, “Bank Waktu” akan menugaskan sukarelawan lain untuk merawatnya di rumah sakit atau di rumahnya.

Suatu hari, saya sedang belajar dan pemilik rumah menelpon untuk memberi tahu bahwa dia terjatuh dari kursi ketika dia sedang mengelap jendela. Saya segera mengambil cuti dan mengirimnya ke rumah sakit untuk perawatan. Ibu itu mengalami patah tulang di pergelangan kakinya dan harus berbaring di tempat tidur selama beberapa hari. Saat saya sedang bersiap-siap untuk mengajukan permohonan perawatan untuknya, sang tuan rumah mengatakan kepada saya bahwa saya tidak perlu khawatir tentang dia. Dia sudah mengajukan permintaan penarikan ke “Bank Waktu”. Benar saja, dalam waktu kurang dari dua jam “Bank Waktu” mengutus seorang pekerja perawat untuk datang dan merawat sang pemilik pemilik rumah. Perawat utusan itu merawat sang ibu setiap hari, mengobrol dengannya dan membuatkan makanan lezat untuknya. Karena pengawasan dan perawatan yang cermat dari perawat, kesehatan pemilik rumah segera pulih.

Setelah pulih, sang induk semang kembali “bekerja”, dia mengatakan bahwa dia bermaksud untuk menabung lebih banyak waktu di “Bank Waktu” selama dia masih sehat. Hingga saat ini, di Swiss penggunaan “Bank Waktu” untuk mendukung hari tua telah menjadi hal biasa. Pemerintah Swiss juga telah mengesahkan undang-undang untuk mendukung skema “Bank Waktu”. Beberapa negara seperti Inggris Raya, AS, Jepang, Selandia baru, Yunani, Spanyol, di Asia, India dan Singapore mulai mempelajari sistem “Bank Waktu” ini untuk diterapkan di negaranya.

# Sungguh konsep yang indah, semoga bisa diadopsi di seluruh dunia!
COMMENTS

RELATED LIFE INSPIRATION

KegagalanKegagalan
Soichiro Honda berkata, "Apa yang orang lihat dari kesuksesan saya hanya 1%, tapi 99% yang tidak terlihat adalah kegagalan saya".
HappyHappy
If you want to be happy for an hour, take a nap;
If you want to be happy for a day, go fishing;
True FriendsTrue Friends
True friends say good things behind your back