a a a a a a a
BANNER Banner Header Home
LIFE INSPIRATION

Puisi Untuk Ibu

Puisi Untuk Ibu
Bunda telah beranjak sepuh dan kau telah tumbuh dewasa, kala yang biasanya mudah tanpa daya upaya, kini telah jadi beban, kala mata terkasihnya nan setia tak menerawang kehidupan seperti dahulu, kala kakinya mulai lelah melangkah dan enggan menyokong tubuhnya lagi, kala itu berikanlah lenganmu untuk menyokongnya, temanilah ia dengan kegembiraan dan sukacita.

Waktu akan tiba, ketika kau terisak menemaninya dalam perjalanan terakhirnya.

Dan jika ia bertanya lagi, jawablah pula.

Dan jika ia bertanya lain kali, bicaralah padanya tidak dengan suara gelegar, namun dengan hati damai dan lembut.

Dan jika ia tak mampu lagi mengertimu dengan baik, jelaskanlah semuanya dengan suka cita, waktu akan tiba, waktu nan getir, tatkala mulutnya tak akan lagi bertanya.

# Puisi ini di terjemahkan dari Bahasa Jerman pada tahun 1923, ditulis oleh orang yang dianggap sangat kejam tetapi berhati lembut dengan tulus mencintai ibunya.
Dia adalah… Adolf Hitler
COMMENTS

RELATED LIFE INSPIRATION

KegagalanKegagalan
Soichiro Honda berkata, "Apa yang orang lihat dari kesuksesan saya hanya 1%, tapi 99% yang tidak terlihat adalah kegagalan saya".
HappyHappy
If you want to be happy for an hour, take a nap;
If you want to be happy for a day, go fishing;
True FriendsTrue Friends
True friends say good things behind your back