Agility adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Kelincahan ini berkaitan erat antara kecepatan dan kelenturan. Tanpa unsur keduanya baik, seseorang tidak dapat bergerak dengan lincah. Di dalam dunia usaha secara harafiah, agile dapat berarti tangkas, lincah atau gesit. Bisnis yang agile adalah bisnis yang dapat beradaptasi dengan cepat pada dinamika pasar, merespon dengan tepat dan fleksibel pada permintaan pelanggan. Selain itu perusahaan dapat beradaptasi dan mengawali perubahan dengan cara yang produktif dan hemat biaya tanpa mengorbankan kualitas, serta terus menjadi perusahaan yang kompetitif.
Beberapa langkah yang dapat menciptakan sebuah perusahaan yang agile:
1. Pendelegasian 2. Menentukan tujuan 3. Perlibatan karyawan 4. Pengalokasian sumber daya 5. Mengukur proses 6. Penghargaan
Sebuah bisnis agility yang sukses membutuhkan aspirasi, keterlibatan, alokasi sumber daya, pengukuran proses dan penghargaan. Menyatukan semua faktor ini dapat meningkatkan agility dalam perusahaan. Di dalam dunia organisasi, agility kepemimpinan didasari oleh personal agility. Dimensi dari personal agility terdiri atas 3 macam yaitu:
1. Intellectual agility
Intellectual agility ini berupa pengetahuan yang relevan dengan bidang yang ditekuni dan dikerjakan, keterampilan dalam berpikir analis dan kritis, rasa ingin mencoba dan kesungguhan untuk belajar.
2. Emotional agility
Emotional agility ini berupa pengendalian energi dan emosi yang dimiliki, keoptimisan dalam bertindak, kemampuan dalam beradaptasi, toleransi terhadap ketidakpastian, komitmen terhadap apa yang dilakukan, disiplin diri, motivasi menghadapi tantangan dan kemauan untuk bekerja.
3. Physical agility
Physical agility lebih mengarah kepada kemampuan fisik dalam mencapai hasil yang maksimal, bekerja di luar jadwal, konsentrasi selama bekerja dan toleransi terhadap hal yang biasa dan kemonotonnan.
Agility dapat juga diartikan sebagai kapabilitas yang dibangun secara terus menerus agar kelak organisasi mampu merespon perubahan dengan tangkas, efektif, tepat waktu dan berkelanjutan. Agility juga disebut dengan dynamic capability, kualitas pengendusan yang cepat terhadap ancaman dan kesempatan dan kemampuan berubah dalam menata “resource base”.
# Esensi kepemimpinan yang sesungguhnya di era agility adalah keberanian dalam mengambil keputusan, melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, memiliki sense of crisis dan sense of urgency dan pastinya siap menghadapi segala resikonya.