Jarang-jarang ke Senayan City bingung mau makan apa. Eh, ngeliat Kitchenette dari Ismaya Group. Awalnya liat nama Kitchenette ini hasil dari stalking-stalking Instagram orang yang kebetulan banyak makan di Kitchenette. Lagipula melihat restoran-restoran Ismaya Group selama ini kan keren-keren, baik dari segi design maupun brandingnya. So at that time, why not try this restaurant!
Hari itu di kalender, sedang berada di tanggal yang bewarna hitam alias hari kerja. Saat siang hari, banyak businessman dan businesswoman yang sedang menggerakan jemari-jemarinya yang gemulai di atas laptop masing-masing. Ada juga yang berkelompok dan kaum sosialita yang sedang berdiskusi sesuatu (atau bergosip?).
Suasana saat itu sedang cukup ramai, dengan tema 'welcome home', Kitchenette didesain dengan counter bar besar sebagai center pointnya dan dikelilingi oleh seating area. Lighting yang digunakan sangat warm sehingga menimbulkan efek yang cukup gelap di beberapa spot; (kecuali yang berhadapan langsung dengan natural lighting dari outdoor terrace). Berbagai dekorasi rumah, dapur dan berbagai tulisan menu pun dipajang di hampir setiap sudut, kesan yang ditimbulkan menjadi sangat ramai. A lil bit too crowded for my taste. Yes it's crowded and full, but doesn't mean that it looks cheap, on the other hand, it actually shows its class.
Setelah menikmati atmospherenya, kami memesan beberapa makanan dan minuman dari menu yang tersedia. Menu yang ditampilkan cukup bervariasi dari appetizers, mains, dan desserts.
Minuman kami dihidangkan cukup cepat; sekitar 10 menitan, namun untuk timing makanannya, *sighs* sekitar 45 menitan kami menunggu. Perasaan lama menunggu membuat kami berekspetasi sangat tinggi dengan kualitas makanan yang akan dihidangkan oleh Kitchenette ini. But...
Menu + Prices (ppn not included) : - Baked Truffle Macaroni, Cheese and Turkey Ham (Rp. 89.000): Tidak terlalu buruk sebenarnya. Terlalu banyak penggunaan mentega dan oil-oil lainnya sehingga sangat berminyak. Keju dan susu tidak terlalu terasa. Ketika makan ini, datar saja rasanya seperti jalan tol yang sedang tidak macet.
- Old-fashion Spaghetti a la Carbonara (Pork) (Rp. 85.000): Suapan pertama.. kedua.. sampai kelima masih kuat untuk ditelan. Sehabis itu, saya rasa saya bisa darah tinggi setelah makan carbonara ini. ASIN SEKALI! Bukan asin dari keju melainkan asin dari garam dan micin. Saya tidak tau apa 'old fashioned carbonara' memang supposed to be seperti makanan/minuman para Aquaman (air garam) atau memang hanya creation dari Kitchenette ini. Saya pada dasarnya penggemar makanan asin. Tapi kali ini benar-benar di luar limit saya. I gave up! *raised white flag*
- Oven Baked Mushrooms, garlic cream sauce, mozzarella, peppers & baguette (Rp. 59.000): Style makanan yang sangat 'western' dan lebih ke rasa hambar. Tidak buruk apalagi dibandingkan dengan makanan yang mentioned diatas (spaghetti) @.@ , namun karena efek sehabis makan spaghettinya, alhasil mushroomsnya terasa sangat hambar.
- Lychee Tea (Rp. 45.000) : Meh. Teh melati + lychee syrup yang dapat dibeli di salah satu pasar swalayan. Buah lychee yang kami dapat juga sudah rada bonyok/kelamaan.
- Mango Orange Elixir (Rp. 45.000): Rasa orange lebih dominan, sepertinya merupakan campuran antara sunkist, sirup mangga dan air soda. Tidak terlalu manis dan tidak terlalu enak juga. Biasa saja.
Overall Experience : It's not a good experience for me. Sebagai salah satu restoran dari grup besar, seharusnya Kitchenette bisa lebih baik dari ini. Well, mungkin saja kebetulan saya sedang kurang beruntung dan dapat makanan yang super duper asin. *dipikirnya owe siput apa? Dikasih garem banyak-banyak* *sighss*
Score : First Taste (atau suapan pertama-kelima) 3/5 -> Overall Final and After Taste = 2/5
Address : Senayan City, Ground Floor No. 46, Jl. Asia Afrika, No.19, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat Hours : 10 am - 10 pm