Universitas Melbourne dan Michigan terbukti menjadi tempat uji coba yang baik untuk bus shuttle otomatis tanpa pengemudi. Sekarang, giliran Universitas Nanyang Technology (NTU) di Singapura bekerja sama dengan Perusahaan Swedia (Volvo) yang melakukan uji coba bus listrik tanpa pengemudi di kampus NTU. Inggris dan Jepang dikabarkan akan segera mengikuti jejak Singapura.
Bus sepanjang 12 meter yang dikemudikan dengan Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) ini mampu membawa kira-kira 80 penumpang. Sistem AI untuk operasional bus ini juga dilindungi dengan firewall dan pengaman cyber ternama untuk mencegah berbagai gangguan yang mungkin mengancam keamanan dan kestabilan bus.
Sampai waktu penulisan artikel ini, bus yang diklaim Volvo tidak menghasilkan emisi dan hemat energi ini sedang menjalani uji coba yang ketat disertai dengan berbagai pengaman termasuk adanya pendeteksi cahaya dan sensor jarak, kamera stereo-vision (yang menangkap gambar dalam bentuk 3D), dan sistem satelit untuk navigasi global. Sistem satelit ini mirip dengan GPS. Perbedaannya, sistem ini menggunakan berbagai sumber data untuk menentukan lokasi dengan tingkat akurasi sampai 1 cm.
Presiden NTU berkomentar bahwa uji coba bus mungkin dapat berlangsung sampai beberapa bulan ke depan, sebelum mendapat approval dari pihak yang berotoritas dan mulai diujicobakan untuk melaju di jalan-jalan umum. Jika proses ini berjalan dengan lancar, bus ini siap mengaspal di Singapura dalam waktu satu sampai tiga tahun ke depan.