AUTO
Kelebihan Skuter Listrik Gogoro dibanding Skutik Listrik Lokal
Taiwan ternyata sudah mengenal skutik listrik lebih dahulu. Sejak tahun 2015 ada skuter listrik bermerek Gogoro yang diterima dengan cukup baik oleh masyarakat Taiwan.
Gogoro sendiri merupakan pabrikan khusus skuter listrik yang memulai debutnya di Taiwan, dan tidak lama lagi akan menyasar Eropa. Sejak peluncurannya di Taiwan, sudah 10 ribu skutik Gogoro yang terjual.
Skutik ini memiliki beberapa kelebihan yang bisa dicontoh oleh pabrikan skutik listrik lokal. Salah satunya adalah sistem pengisian baterai yang berupa battery swap center atau tempat penggantian baterai.
Dengan adanya tempat untuk mengganti baterai atau yang GoStation, pemilik skuter Gogoro tidak perlu repot untuk menunggu hingga baterai penuh, cukup menukarkan baterai yang sudah habis dengan baterai lain yang sudah terisi penuh. Hal ini tentu meningkatkan jarak tempuh. Jarak tempuh Gogoro sejak baterai penuh adalah 110 km, tidak jauh berbeda dengan skutik lokal contohnya Gesits.
Sedangkan dari sisi teknologi, Gogoro tidak jauh berbeda juga dnegan skutik listrik lokal. Namun memang dijual dengan berbagai warna yang menarik untuk konsumen yang lebih muda.
Selain itu Gogoro juga memiliki versi skutik Performance, dengan tenaga yang tentu jauh lebih besar dibandingkan model standarnya.
Memang tidak cukup fair membandingkan Gogoro dengan skutik listrik buatan dalam negeri, karena Gogoro menyasar pasar yang lebih premium, dengan harga jual mulai dari 34 juta Rupiah. Sedangkan skutik listrik lokal lebih fokus menyediakan kendaraan terjangkau untuk semua kalangan.
Namun tidak menutup kemungkinan jika nantinya berbagai produsen kendaraan elektrik lokal memiliki berbagai inovasi dan teknologi yang tidak kalah dengan skuter listrik buatan luar negeri.
Gogoro sendiri merupakan pabrikan khusus skuter listrik yang memulai debutnya di Taiwan, dan tidak lama lagi akan menyasar Eropa. Sejak peluncurannya di Taiwan, sudah 10 ribu skutik Gogoro yang terjual.
Skutik ini memiliki beberapa kelebihan yang bisa dicontoh oleh pabrikan skutik listrik lokal. Salah satunya adalah sistem pengisian baterai yang berupa battery swap center atau tempat penggantian baterai.
Dengan adanya tempat untuk mengganti baterai atau yang GoStation, pemilik skuter Gogoro tidak perlu repot untuk menunggu hingga baterai penuh, cukup menukarkan baterai yang sudah habis dengan baterai lain yang sudah terisi penuh. Hal ini tentu meningkatkan jarak tempuh. Jarak tempuh Gogoro sejak baterai penuh adalah 110 km, tidak jauh berbeda dengan skutik lokal contohnya Gesits.
Sedangkan dari sisi teknologi, Gogoro tidak jauh berbeda juga dnegan skutik listrik lokal. Namun memang dijual dengan berbagai warna yang menarik untuk konsumen yang lebih muda.
Selain itu Gogoro juga memiliki versi skutik Performance, dengan tenaga yang tentu jauh lebih besar dibandingkan model standarnya.
Memang tidak cukup fair membandingkan Gogoro dengan skutik listrik buatan dalam negeri, karena Gogoro menyasar pasar yang lebih premium, dengan harga jual mulai dari 34 juta Rupiah. Sedangkan skutik listrik lokal lebih fokus menyediakan kendaraan terjangkau untuk semua kalangan.
Namun tidak menutup kemungkinan jika nantinya berbagai produsen kendaraan elektrik lokal memiliki berbagai inovasi dan teknologi yang tidak kalah dengan skuter listrik buatan luar negeri.
COMMENTS
